Fwd: Rilis : pentas seni BI @ pulau penyengat

Posted by Unknown on 09:36




Pulau Penyengat Indentitas Kebesaran Bangsa Melayu


HUMAS (Rilis Pers)- Melayu pernah mengalami masa keemasan dan mewariskan pengaruh yang tidak sedikit bagi peradaban dunia, bukti-bukti sejarah yang tersebar menjadi wujud bahwa Melayu adalah bangsa yang besar.

Budaya melayu sangat melekat dengan agama Islam, sehingga memberikan ciri keislaman yang kuat. Bangsa melayu itu memiliki etika, adab dan akhlak yang tinggi dengan pandangan agama Islam. Untuk itu, sebagai masyarakat melayu kita harus bisa kembalikan kebesaran bangsa dan budaya melayu di Pulau Penyengat.

Hal itu yang dikemukakan Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH, saat menghadiri Pentas Seni Budaya Melayu Pulau Penyengat  Tahun 2017-2018 yang diprakasai oleh Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepri.

Dikatakan Lis, Pulau Penyengat sebagai peninggalan kebesaran Kerajaan Melayu perlu kita pertahankan untuk mengembalikan indentitas bangsa Melayu yang ada di Tanjungpinang Provinsi Kepri, eksistensi budaya melayu tidak kenal batas waktu, "Mari kita kenalkan indentitas melayu yang kuat memelihara etika, budaya, dan norma, jiwa dan semangat sebagai bangsa melayu harus kita buktikan bahwa masyarakat Penyengat bisa menjadi tuan di kampungnya sendiri", tegas Lis kepada warga Pulau Penyengat

Tahun ini, lanjut Lis, Pemko bertekad mengembalikan indentitas Pulau Penyengat sebagai tonggak kebesaran bangsa melayu. Pemko sendiri sudah punya perencanaan untuk menata pulau penyengat, konsepnya budaya melayu terintegrasi dengan pola keberlanjutan, bagaimana kita menunjukkan warisan budaya melayu yang telah ada sejak masa dahulu, kita akan membangun secara bertahap mulai dari jalan, aliran listrik, hingga balai adat.

Tetapi sebelumnya, pemko akan mengeluarkan kebijakan tata etika ke pulau penyengat, bila kebijakan ini sudah disahkan, tidak ada lagi orang-orang yang datang mengenakan pakaian yang tidak pantas dan bila masuk waktu sholat tidak ada lagi warga yang nongkrong-nongkrong di luar. Ini kita lakukan supaya nuansa religius di pulau penyengat begitu berbeda, orang-orang yang datang akan merasakan Pulau Penyengat punya keistimewaan dari peradaban melayu yang pernah ada. 

Kedepan pulau ini akan kita jadikan destinasi wisata religi dan wisata ziarah, karena itulah nuansa islami di pulau penyengat harus benar-benar dirasakan oleh pengunjung. Tentu, untuk mewujudkan itu semua, perlu adanya dukungan dan komitmen dari masyarakat pulau penyengat untuk bersama-sama memajukan cita rasa budaya melayu yang sebenarnya, sebagai anak melayu, saya ingin kampung halaman kita maju, bagus, dan dikenal masyarakat dunia, " saya bukan sastrawan, tetapi sebagai putra daerah saya harus pertahankan budaya melayu dan junjung warisan berzaman ", kata Lis

Dalam mewujudkan itu semua, menurut Lis, pemko tak akan bisa melakukannya sendiri, tetapi perlu dukungan bersama stakeholder, bila dilakukan bersama pemko, pemrov kepri, bank Indonesia dan stakeholder lainnya maka semuanya bisa kita capai, yang terpenting masyarakatnya harus peduli, feedback nya nanti akan dirasakan sendiri oleh masyarakat pulau penyengat, terutama peningkatan ekonomi keluarga dan pulau penyengat, " Membangun budaya dan ekonomi bukan sekedar ucapan, tetapi harus ada perencanaan dan target yang harus kita capai ", tutur Lis, Kamis (11/5). Was

Sebagai destinasi wisata religi dan ziarah nantinya, dapat merajut kembali keserumpunan melayu, saudara-saudara kita yang datang punya keterikatan dengan Pulau Penyengat, sebab bangsa melayu adalah bangsa yang terbuka dan memgang teguh jalinan silaturahim serta toleransi yang menjadi adat resam secara berkelanjutan." tutup Lis

Dirut BI Perwakilan Provinsi Kepri, Gusti raizal. menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program bantuan sosial BI. BI sendiri sudah menyalurkan bantuan life jacket beberapa waktu lalu, dan ini merupakan bantuan kedua dalam bentuk kegiatan paggelaran pentas seni pulau penyengat, kegiatan ini akan berjalan selama setahun mulai dari hari ini hingga Mei 2018.

" Ini sebagai bentuk dukungan untuk melestarikan budaya melayu yang ada di Provinsi Kepri, khususnya pulau penyengat, mengingat disini banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan, sayang bila kita abaikan potensi yang ada, seperti masjid, makam-makam hingga budaya melayu nya, pihaknya berkeinginan untuk membuat konsep dengan pemko, pemrov agar Pulau Penyengat menjadi destinasi wisata religi, sehingga masyarakatnya bisa meningkatkan ekonomi melalui wisata religi," pungkasnya

Dia mengatakan, selain kegiatan pentas seni, BI dan warga melaksanakan kegiatan gotong-royong, dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat pulau penyengat jadi lebih peduli dengan kebersihan lingkungan, terlebih lagi kebersihan lautnya, karena menurutnya, Kepri dengan sumber daya alam bisa dikembangkan konsep pembangunannya menjadi wisata bahari. 

Karen itulah, BI berupaya memberi kontribusi untuk bangun pulau penyenhat, pihaknya berencana akan melakukan pertemuan dengan pemprov kepri, pemko Tanjungpinang dan Batam untuk mengelar kegiatan festival pulau penyengat dan kenduri syawal, kedepan kegiatan pemko dan BI akan kita mecingkan, kemudian ivent ini bisa menjadi kelender pariwisata, pihaknya pun sudah mendaftarkan ivent yang diinisiasi BI ke Kementerian pariwisata.

Dirinya berkeinginan untuk mengadakan baju adat melayu di Balai Adat, supaya pengunjung yang ingin berfoto bisa mengenakan pakaian adat, dengan begitu ketika berada di Pulau Penyengat mereka benar-benar merasa berada pada masa kerajaan melayu, kita akan berusaha untuk memenuhi fasilitas guna mendorong kesejahteraan masyarakat, yang terpenting disini, masyarakat pulau penyengat bisa memahami potensi mereka yang bisa ditunjukkan bagi orang-orang yang datang ke sini dan belanjakan uangnya di sini, dengan demikian bisa menambah pendapatan masyarakat maupun pulau penyengat.

Namun hal ini tak bisa kita lakukan tanpa kerjasama semua aspek, yang paling utama adalah masyarakat pulau penyengat itu sendiri dalam menentukan maju tidaknya pulau penyengat ini kedepannya. Semoga apa yang kita berikan bisa bermanfaat bagi masyarakat, sejalan dengan fungsi BI konsen terhadap ekonomi dan pariwisata di provinsi kepri, khususnya Pulau Penyengat. 

Sebelumnya, kedatangan Walikota disambut dengan pertunjukan silat dari Komunitas Seniman Muda Pulau Penyengat. Disela-sela acara, BI juga melakukan sosialisasi uang baru tahun emisi 2016. Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah sanggar seni pulau penyengat, beragam paggelaranbbernuansa budaya disajikan dalam acara itu, seperti tarian sirih pinang raja sehari, musik akustik, dan beragam seni dan budaya melayu lainnya.

Hadir pada acara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Drs. Ali Hisyam, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Plt. Kadis Kebersihan, Camat Tanjungpinang Kota, Lurah Pulau Penyengat serta mahasiswa penerima beasiswa BI.(Humas Pemko Tanjungpinang)

Kabag Humas dan Protokol
Boby Wira Satria, S. STP, M. Si



Nama Anda
New Johny Wuss Updated: 09:36
CB